Log Book Kelompok 3: [Day 1] Museum Sampoerna

Penulis : Yulisa Mella

PT HM Sampoerna atau sampoerna, salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia saat ini, didirikan oleh Liem Seeng Tee (1893–1956). Liem Seeng Tee adalah seorang imigran dari sebuah keluarga miskin di provinsi Fujian di Cina. Beliau pindah ke Indonesia pada umur 5 tahun bersama kakak perempuannya dan ayahnya setelah ibunya meninggal. Karena ayah Liem Seeng Tee ini sakit, beliau diadopsi sebuah keluarga di Bojonegoro, sebuah kota kecil dekat Surabaya. Dari saat itu lah beliau mulai balajar meracik rokok dan menjualnya distasiun. Pada usia 17 tahun beliau mulai hidup mandiri dan menjual rokok dari gerbon ke gerbong kereta api.

Pada tahun 1912, tidak lama setelah menikahi Siem Tjang Nio, dia menyewa sebuah warung kecil Tjantian di Surabaya. Mereka menjual berbagai bahan pokok dan produk tembakau.

Selain itu, beliau juga menjual tembakau dengan menggunakan sepeda menyusuri jalan-jalan di Surabaya.

Selain itu di Museum ini juga terdapat big oven tempat pembakaran cengkeh yang dimasukan dalam bambu dan luarnya dibakar, dan dihacurkan menjadi kecil-kecil dan disimpan dalam besek-besek selama 6 bulan sampai 2 tahun dan setelah itu di produksi.

Di Museum ini juga ada contoh-contoh tembakau dari berbagai daerah yang disimpan di besek-besek yang mana bahan beseknya mencirikan daerah-daerah dimana tembakau dihasilkan yaitu madura dari janur, jawa tengah mengunakan daun pelepah pisang, jawa timur dari bahan bambu.

selain proses dalam pembakarna dan penyimpanan diatas di Musium ini juga ada alat cetak kuno yang digunakan dahulu dan masih sampai sekarang di pabrik yang terletak di belakang museum ini.

Di Museum ini juga terdapat koleksi produk-produk rokok yang sempat diproduksi dulu

Lambang-lambang yang ada di bungkus rokok-rokok sampoerna juga memiliki makna:

234 (Djie Sam Soe) yaitu bila ditambahkan 2+3+4 = 9 yang mana dalam menurut pa Liem Seeng Tee itu merupakan angka keberuntungannya.

Bintangnya juga berjumlah 9 biji

DULU SEKARANG

gambar ini mewakili antara produsen, distributor dan konsumen. Mengapa beliau memasukan lambang sampoerna karena beliau percaya untuk membangun bisnis yang bagus ketiga pokok instrumen ini harus bekerja dengan baik. Dan sekarang lambang nya berbentuk seperti gambar diatas yang merupakan bentuk modern dari gambar 3 tangan tersebut.

Selain proses-proses pembuatan rokok tersebut di Museum ini juga terrdapat koleksi-koleksi keluarga Sampoerna, seperti

Kebaya ibu Siem Tjang Nio